Hati-hati dengan Atasan tipe ini!!
Posted by: klikkarir on: Oktober 23, 2008
“ZAMAN SEKARANG cari kerja susah. Jangan terlalu idealis, cari selamat saja!” Mungkin, ucapan seperti ini pernah Anda dengar. Selintas, kedengarannya masuk akal. Namun, jika cari selamat dengan mendiamkan terus kecurangan atasan –yang bahkan tak ragu mengintimidasi bawahan– hati nurani Anda tak lagi bisa diam,kan?
Ya, prihatin saja tak cukup menghadapi perlakuan buruk atasan. Anda perlu berperan aktif, agar karir Anda tak terseret dan hancur karenanya. Berikut ini enam kasus kenakalan’ atasan. Simak solusi dan tipnya, agar Anda dapat terlepas dari masalah serupa.
GEMAR MENCARI KAMBING HlTAM
KASUS: Rekan kerja Anda memberi masukan kepada atasan. Masukan itu tidak sesuai prosedur terbaru perusahaan.Anda. sebagai pelaksana tugas di lapangan sudah mengingatkan, namun atasan tetap kokoh pada pendirian. Akibatnya, kekacauan pun terjadi saat Anda melaksanakan tugas itu. Ketika pimpinan meminta penjelasan atasan, is malah mengambinghitamkan Anda.
SOLUSI:
Waspadai 10 Hal Penghancur Karir
Posted by: klikkarir on: September 19, 2008
Mungkin Anda perlu waktu tiga bulan, bahkan setahun lebih untuk mendapatkan pekerjaan yang cocok. Celakanya, hanya dalam waktu beberapa hari atau minggu kita bisa kehilangan pekerjaan tadi. Lho, kok bisa?
Tentu saja bisa dan itu karena kesalahan yang Anda lakukan. Tanpa disadari, Anda menghancurkan karir sendiri. Berikut hal-hal yang dapat mematikan karier dalam sekejap.
1. KETIDAKMAMPUAN
Ketidakmampuan bisa berbuntut panjang. Penelitian menunjukkan, perusahaan selalu berpendapat, lebih baik punya pegawai yang secara konsisten mau belajar menambah keterampilannya daripada yang hanya berhenti pada satu kemampuan. Soalnya, pegawai tipe ini tidak akan berkembang dan cenderung tak mau bekerja sama.
2. SULIT KERJA TIM
Tidak ada seorang pun yang merasa senang hidup di samping seorang primadona. Perusahaan pasti akan kesulitan menghadapi karyawannya yang tak mau atau tak mampu bekerja dalam tim. Jadi, pastikan Anda bisa menjadi anggota tim kerja yang baik dan bisa bertindak sebagai makhluk sosial yang baik pula.
3. TAK TEPAT WAKTU
Jika pekerjaan harus selesai hari Rabu, misalnya, camkan di benak bahwa hari Kamis tidak akan pernah ada. Suatu organisasi membutuhkan orang yang dapat bertanggung jawab, dipercaya. Tak menepati tenggat waktu bukan hanya mencerminkan seseorang yang tidak profesional, tapi juga berarti merusak bahkan menghancurkan jadwal job orang lain. Ujung-ujungnya, bos Anda yang bakal jadi sorotan. Jika sudah meiliki komitmen, tepati janji, apa pun yang terjadi. Hal ini sangat penting!
5 Strategi Mempertahankan Semangat Kerja
Posted by: klikkarir on: September 19, 2008
Sebenarnya ada beberapa hal kecil dan sederhana yang bisa menjadi kunci dalam mempertahankan semangat kerja. Sayangnya kita tidak menyadarinya. Sehingga kita pun melewatkan kebiasaan tersebut menguap begitu saja. Nah, ingin tahu kebiasaan apa saja yang bisa mempertahankan semangat kerja? Simak saja yang berikut ini:
1. Beberapa menit yang berguna. Meskipun pekerjaan tengah menumpuk dan harus cepat diselesaikan, tidak ada salahnya untuk beristirahat selama sekitar lima menit saja. Karena meski hanya seperberapa persennya saja dari 8-9 jam kerja, toh waktu istirahat sejenak dapat memompa kembali semangat Anda untuk kembali bekarir.
2. Ngobrol dengan teman se-pekerjaan? Kenapa tidak. Pasalnya, dengan berbicara dengan orang lain sejenak maka otak dan mood bisa terus siap siaga! Demikian kata para pakar. Pun, berbicara terbukti ampuh melenyapkan rasa kantuk, karena kita melakukan aktifitas yang melibatkan interaksi dari orang lain (dalam hal ini lawan bicara).Jadi, asalkan tidak sampai lupa lowongan pekerjaan kenapa tidak menjalani aktifitas sederhana yang satu ini?
Kriteria Lingkungan Kerja Ideal
Posted by: klikkarir on: September 17, 2008
Pada akhir pekan, bila kita membaca koran, akan terlihat bagaimana
perusahaan atau organisasi nirlaba berlomba mencari pekerja andal. Dan
setiap iklan sudah pasti mencantumkan karakteristik atau prasyarat yang
dicari dari calon pegawai. Memang, intinya, karakteristik calon pegawai
yang dicari mirip satu sama lain sehingga peluang di antara mereka
tampak semakin besar. Akan tetapi, mengapa tidak ada yang berpikir untuk
beriklan mencari tempat kerja yang diinginkan? Misalnya, ?Pegawai
berdedikasi tinggi, dengan pengalaman mendalam, mencari perusahaan
idaman.? Bukankah seharusnya bersifat dua arah? /
Pada akhir pekan, bila kita membaca koran, akan terlihat bagaimana
perusahaan atau organisasi nirlaba berlomba mencari pekerja andal. Dan
setiap iklan sudah pasti mencantumkan karakteristik atau prasyarat yang
dicari dari calon pegawai. Memang, intinya, karakteristik calon pegawai
yang dicari mirip satu sama lain sehingga peluang di antara mereka
tampak semakin besar. Akan tetapi, mengapa tidak ada yang berpikir untuk
beriklan mencari tempat kerja yang diinginkan? Misalnya, ?Pegawai
berdedikasi tinggi, dengan pengalaman mendalam, mencari perusahaan
idaman.? Bukankah seharusnya bersifat dua arah?
“Apalagi yang mesti aku lakukan agar Pak Daniel puas terhadap hasil kerjaku? Rasanya semua tugas selalu kuselesaikan sesuai deadline deh, tapi si bos itu masih saja kelihatan tidak puas,” ungkap Yeni (28) seorang Account Executive pada Andin, sahabatnya di kantor
Mungkin hal ini juga sering Anda alami? Merasa sudah bekerja maksimal tapi saat dipanggil untuk promosi, bukan nama Anda yang tertera. Saat penyesuaian gaji kepada karyawan, bukan Anda juga yang dipanggil. Lalu apa sebenarnya salah Anda? Tak perlu kecil hati jika ‘masalah’ ini menimpa Anda, karena bisa jadi Anda belum melakukan ‘semuanya’ yang dituntut secara tidak tertulis oleh atasan kepada bawahannya!:
Untuk ‘memperluas’ wawasan Anda mengenai bagaimana sebenarnya tipe karyawan yang disukai oleh para atasan, Anda bisa menyimak petikan berikut
Ikuti langkah2 berikut, dan dapatkan karir impian anda
Rasanya aku mulai bosan deh dengan pekerjaan sekarang. Banyak hal yang tak sesuai bayangan. Bagaimana ya agar kita dapat menggeluti pekerjaan yang sesuai dengan keinginan?” tanya Sanika (30) kepada sahabatnya.
Banyak orang merasa bahwa pekerjaan yang mereka lakukan lama kelamaan semakin terasa tidak sesuai dengan apa yang dia bayangkan sebelumnya. Entah karena karakter pribadinya, kebijakan dan peraturan perusahaan atau industrinya sendiri.
“Namun dengan bekal sikap yang lebih gigih dan berusaha untuk fleksibel, sebenarnya Anda dapat memiliki pekerjaan yang diinginkan, tanpa harus menyesal di kemudian hari,” ujar Kevin Donlin, Managing Editor 1 Day Resumes dan juga penulis buku “Resume and Cover Letter Secrets Revealed,” a do-it-yourself manual that will help you find a job in 30 days…or your money back.
Bagaimana kalau Anda menyimak beberapa hal di bawah ini, siapa tahu bisa berguna!
Tim Kerja Solid = Kerja Sukses
Posted by: klikkarir on: September 13, 2008
Ita, baru saja diangkat menjadi project leader sebuah tim kerja untuk mempersiapkan konser musik yang akan diorganisir oleh sebuah event organizer, tempatnya bekerja. Sayangnya, Ita tak menyangka ia akan bertemu dengan partner kerja, yang menurutnya “tidak bisa mengimbangi” cara kerjanya. “Beda sekali dengan ketika saya masih di divisi yang lama, teman-teman sudah punya visi yang sama tentang apa yang ingin kita dapatkan. Tapi kalau ini, wah saya nyerah deh, sepertinya tiap orang punya keinginan yang berbeda, “keluhnya tentang team yang dipimpinnya saat ini.
Tim kerja merupakan kumpulan yang terdiri atas individu-individu, yang memiliki perbedaan sifat dan kepentingan. Fokus utama seorang leader dalam tim kerja adalah memberi gambaran terhadap tujuan serta menyamakan visi dari setiap individu agar tujuan bisa tercapai. Alur kerjasama dan pembagian tugas yang pada prakteknya adalah sesuatu yang sensitif, sangat dibutuhkan untuk membangun sebuah tim kerja yang solid.
Percaya atau tidak, seringkali leader-lah yang menjadi sorotan utama keberhasilan atau kegagalan pekerjaan tim yang dipimpinnya. Kita lanjutkan dengan kisah Ita tadi, “Bos terlanjur mengecap bahwa Sayalah yang tidak bisa meng-handle teman-teman. Padahal kenyataannya, mereka yang tidak menjalankan apa yang sudah diinstruksikan.” Sebenarnya ‘mencari kambing hitam’ tak perlu dilakukan, toh…penilaian sudah dilakukan. Justru, Anda harus segera ‘menanggalkan’ status leader untuk sementara waktu dan berusaha mencari tahu masalah internal apa yang sebenarnya terjadi dalam tim kerja ini.
Apa yang akan Anda lakukan kalau saja perusahaan, tempat Anda bekerja saat ini, tengah ditempa rumour yang tidak enak, seperti pemutusan hubungan kerja (PHK), pengurangan jumah karyawan termasuk merger perusahaan. Seperti kekhawatiran salah satu karyawati di salah satu perusahaan telekomunikasi, “Perusahaan kita bakal di-merger nih…wah tampaknya aku harus siap-siap cari kerjaan baru nih, sebelum kehilangan pekerjaan secara tiba-tiba!, “ ujar Lila dengan wajah cemas.
Di artikel sebelumnya, sudah dibahas “Alasan-alasan apa yang menyebabkan perusahaan memutuskan untuk merger ?”
Nah, sekarang Anda bisa dapatkan bekal seputar survival kits untuk menghadapi kemungkinan jika Anda ternyata harus mengalami hal yang sama. Jeffrey Caponigro dalam bukunya Crisis Counselor (Barker Business Books, 1998), mengemukakan ada 10 hal yang bisa dilakukan, yaitu :
Baca entri selengkapnya »
Ingin punya Karir Cemerlang
Siapa yang tak mau punya atasan berhati ‘sinterklas’? Setiap hari, Anda diberi reward karena sukses menyelesaikan proyek, atau nada marah tak kunjung keluar dari mulutnya… Harapan ini sempat terlintas di benak Indah (25) yang bekerja di sebuah perusahaan asing. “Ketika diinterview lowongan kerja , Saya menduga dia seorang atasan yang menyenangkan. Tapi, 2 bulan bekerja, semua yang saya lakukan selalu saja ada salah nya, “tuturnya. Ternyata pengalaman ini tak hanya dirasakan oleh Indah saja, beberapa pembaca Hanyawanita.com juga pernah (bahkan sering) mengalami hal yang sama. Lalu kenapa tidak coba untuk mengenali sang atasan anda, agar Anda nyaman dalam bekerja.
Menurut Siska Gunawan, assistant manager Jakarta Consulting Group, ada banyak tipe atasan yang ditemukan di perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia. Diantaranya, bisa dikategorikan dalam beberapa tipe berikut ini :
Tipe “I’m the boss”
Atasan seperti ini mempunyai sifat yang otoriter dan berorientasi pada kemampuan diri sendiri. Ia sulit bekerja dalam tim dan sulit menaruh kepercayaan pada orang lain. “Anda harus mempunyai sifat penyabar, karena tipe ini kadang sukar sekali untuk dibantah.” Strateginya adalah Anda harus ketat dengan deadline yang diberikan dan siap dengan argumentasi yang kuat, ketika mengajukan sebuah ide. Pada dasarnya atasan seperti ini cocok untuk Anda yang termotivasi menghasilkan time management yang baik.
Baca entri selengkapnya »
Hati-hati dengan Bos tipe ini!! ( bagian 2)
Posted by: klikkarir on: Oktober 23, 2008
“ZAMAN SEKARANG cari kerja susah. Jangan terlalu idealis, cari selamat saja!” Mungkin, ucapan seperti ini pernah Anda dengar. Selintas, kedengarannya masuk akal. Namun, jika cari selamat dengan mendiamkan terus kecurangan atasan –yang bahkan tak ragu mengintimidasi bawahan– hati nurani Anda tak lagi bisa diam,kan?
Ya, prihatin saja tak cukup menghadapi perlakuan buruk atasan. Anda perlu berperan aktif, agar karir Anda tak terseret dan hancur karenanya. Berikut ini enam kasus kenakalan’ atasan. Simak solusi dan tipnya, agar Anda dapat terlepas dari masalah serupa.
MENGGELAPKAN UANG PERUSAHAAN
KASUS: Hampir semua staf tahu, atasan (manajer) Ands menggelapkan uang perusahaan. Tindakan ini membuat pembayaran gaji karyawan terhambat. Belakangan, lebih parah lagi, manajer menjual inventaris kantor untuk menutupi uang yang ia korup. Ia juga memaksa Ands membuat laporan palsu sehuhungan dengan penjualan inventaris itu. Masalahnva, tidak gampang inembuatnya mau bertanggung jawab. Nasib Anda dan ratusan pegawai lain jugs ada di ujung tanduk, jika keburukan ini terungkap sampai ke kantor pusat perusahaan di luar negeri. Bukan hanya atasan yang dipecat, seluruh kantor pun bisa dibubarkan karena dianggap gagal besar.
SOLUSI: Selain latar belakang moral dan integritas, penyelewengan uang dimungkinkan terjadi oleh sistem kerja yang buruk. Untuk mengatasinya, perusahaan perlu menerapkan sistem manajemen terintegrasi dan terkomputerisasi, mulai dari urusan kepegawaian, akuntansi, hingga inventarisasi. Dengan sistem yang rapi, akan sulit bagi karyawan dan atasan untuk mencari celah saat ingin ‘berulah’.
Kini, sudah banyak produk perangkat lunak komputer yang bisa memberi solusi permasalahan ini. Diskusikan kemungkinan penerapannya bersama orang-orang di departemen personalia serta IT. Dengan persiapan dan dukungan mereka, presentasikan usulan ini kepada general manager. Jangan lupa untuk memaparkan kelemahan sistem lama yang memungkinkan praktik penyelewengan yang merugikan performa perusahaan. Bukan tak mungkin, kantor pusat di luar negeri pun menyambut positif usulan
Pergunakan jasa konsultasi manajemen untuk membantu perusahaan Anda menemukan sistem manajemen yang sesuai dengan karakter perusahaan.
MENGUTAMAKAN KERJA SAMPINGAN
KASUS: Kebijakan kantor melarang karyawan eksekutir untuk melakukan .kerja sampingan (side job) di luar kantor, tapi Anda tabu, atasan secara sembunyi-sembunyi tetap melakukannya. Sebagai imbasnya, atasan gemar melimpahkan tanggung jawabnya kepada Anda. Bahkan, di saat harus memimpin rapat, atasan melimpahkannya kepada Anda, karena di saat yang sama ia harus bertemu dengan klien dari bisnis sampingannya tersebut. Karena kurang cukup bukti, Anda sulit membawa masalah ini
pimpinan perusahaan.
info lowongan kerja dan berita lowongan pekerjaan terbaru bisa dilihat pada klikkarir.com
SOLUSI: Melimpahkan pekerjaan lapangan kepada bawahan memang bagian dari wewenang atasan.Tapi, melimpahkan peran dan tanggung jawab sebagai manajer kepada bawahan, apalagi demi mengejar keuntungan pribadi lewat side job-nya, sudah melanggar batas kewajaran.
Dalam hal rapat, siasati dengan notulensi rapat yang dilengkapi absensi.Arsipkan notulensi ini dan sertakan dalam laporan rutin kepada pihak manajemen. Jangan lupa, beri catatan tambahan, bahwa Anda bertindak menggantikan tugas atasan yang sedang `tugas luar’. Dengan begitu, tanpa melapor pun pihak manajemen mempertanyakan kejanggalan ini. Apalagi, jika hal ini sudah sering terjadi.